REFLEKSI HARI SANTRI
IKA STAI DARUTTAQWA MENJAGA TRADISI PESANTREN
Oleh Muhammad Anas Ma`arif (13-10-2020)
Hari Santri Nasional ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 menjadikan semangat baru bagi kaum santri yang selama ini dipandang sebagai konvensional, primitif dan kurang modern. Walaupun dipandang seperti itu, santri dengan kesederhanaanya mampu menjadi ulama unggul, pemimpin bahkan Presiden ke 4 Indonesia KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH Ma`ruf Amin wakil Presiden RI (2019-2024) adalah berasal dari kaum santri. Semangat Hari santri patut kita apresiasi sebesar-besarnya, dengan momentum Hari Santri Nasional maka seorang santri tentunya harus mampu membangun peradaban Islam yang unggul dan menjaga tradisi pesantren.
Di Era Globalisasi ini, refeleksi hari santri 22-Oktober 2020 seharusnya memberikan semangat bagi setiap santri. Jadilah santri yang kreatif disegala bidang seperti, pendidikan, ekonomi, politik, budaya dan lain sebagainya. Kalau Resolusi Jihad zaman Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy`ari adalah mengusir penjajah dari bumi pertiwi Indonesia maka resolusi jihad saat ini bagi santri adalah mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik.
Santri harus mampu disegala bidang terutama ilmu keislaman yang luhur dan tinggi sehingga menjadikan seorang santri yang moderat bukan seorang santri yang kolot dan gampang menyalahkan orang lain.
Santri tidak hanya ketika belajar saja tetapi ketika sudah menjadi alumni, tetaplah santri. Santri selalu menjaga amaliayah yang pernah diajarkan oleh guru-gurunya. Tradisi yang baik seperti majelis dzikir, jamaah tahlil, jamaah manaqib, atau manjelis kajian keilmuan seperti yang lagi trend saat ini yaitu kajian ilmu dari KH Bahauddin Nursalim.
IKA Staida Gresik (santri) terbentuk untuk jaringan komunikasi alumni Staida Gresik dengan dunia luar. Sebagai lembaga dibawah naungan Yayasan Al-Munawwar Pesantren Daruttaqwa Gresik tentunya akan mengamalkan apa yang telah diperoleh ketika belajar di Staida Gresik.
Ika STAIDA Gresik harus melajutkan cita-cita KH. Moh Munawaar Adnan Kholil R.A Gresik w. 2012 (pendiri Ponpes Daruttaqwa Gresik) yaitu jadilah ulama`, konglomerat atau paling tidak profesional dibidangnya. IKA Staida Gresik harus mengamalkan ilmu yang didapat sesuai dengan tujuan STAI Daruttaqwa Gresik yaitu memiliki keilmuan keislaman. Beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah dan bermartabat.
Adanya Hari Santri Nasional adalah untuk meneladani kisah heroik para santri yang berjuang untuk memerdekakan Indonesia. Oleh sebab itu Santri IKA STAIDA Gresik juga meneladani KH. Moh. Munawwar Adnan Kholil Gresik sebagai guru yang telah mengajarkan dzikir, fikir dan amal shaleh. Dzikir, fikir dan amal saleh adalah tradisi pesantren yang diamalkan baik ketika belajar nyantri atau sudah menjadi alumni. Dzikir adalah melakukan segala kegiatan baik yang diniatkan untuk beribadah kepada Allah Swt. Fikir adalah melakukan kajian keilmuan, pengajian dan majelis ilmu. Amal saleh yaitu melakukan perjuangan dunia dan akhirat secara ikhlas.